Sunday, December 18, 2005

GIVE TITHES TO GOD CHEERFULLY

God outlines for us a great economic lifestyle when we enter into a covenantal relation­ship with Him. We are privileged to use the 90% He has given us to meet our own personal needs. Then we are to return to Him a minimum of our income - the 10°,6 off the top before taxes. Tithing is His minimum standard. We are to do this not grudgingly or of necessity but cheerfully. "Let each one give as he purposes in his heart, not grudgingly or of necessity; for God loves a cheerful giver." (II Cor. 9:8) When giving is cheerful, it will also be generous. God is not primarily occupied with the amount of the gift, but with the motive that lies behind it. After all, everything in the world belongs to God (Psalm 24:1). My gift to Him does not make Him any richer but only indicates my obedience to His commandment. Because I love Him, I tithe my income.

Jesus reaffirmed that we should tithe, and do more for Him - loving God and treating others fairly. He said. "For you tithe mint and rue and all manner of herbs, and pass byiustice and the love of God. These you ought to have done, without leaving the other undone. " (Luke 12:42) But we disobey, thinking that the 90% we have is not 'enough.' We nibble away at the tithes that are God's. Therefore we are cursed by God for we are robbing Him (Malachi 3:8-12)

Thursday, December 15, 2005

Memuliakan Tuhan

Apakah maksud memuliakan Tuhan? Secara keseluruhannya kita mengagungkan Tuhan dengan mengakur kekuasaanNya dalam semua hal. Ini termasuklah memuji Dia serta mengagungkan kebesaran Tuhan. Dia sahaja yang layak diagungkan dan disembah melalui kasih kita dan menurut segala perintahNya. Kita kenalah melayani Tuhan dengan penuh keimanan dan kesetiaan. Kita dapat memuliakan dan mengagungkan Tuhan kita dengan menggunakan segala kemahiran, bakat dan sumber yang ada pada kita demi memuliakan dan menghormatkan nama Tuhan.

Sememangnya Tuhan memberikan bakat yang unik kepada setiap individu dan ini hanyalah digunakan untuk tujuan kerajaan Tuhan kita. Maksudnya keagungan dan kemuliaan Tuhan terserlah bila umatNya menggunakan segala bakat yang ada dirinya untuk melayani Tuhan. Tuhan dapat menggunakan kita untuk melaksanakan hasratNya untuk umatNya sendiri malah untuk orang-orang yang belum kenalNya.

Yesus sewaktu hidupNya di dunia ini melayani BapaNya. Yohanes 17:4 berkata, "Aku sudah mengagungkan Bapa di atas bumi ini dengan menyelesaikan pekerjaan yang Bapa tugaskan kepada-Ku". Yesus membuat segala yang disuruh BapaNya. Dia melakukan kerana Dia kasih dan cinta pada BapaNya. Dengan ini Yesus telah mengagungkan BapaNya dan meningalkan contoh dan teladan agar kita dapat mengikut contoh Yesus.

Mengagungkan Tuhan dilangit tertinggi adlah kehendak Tuhan untuk semua umat dan makhlukNya. Marilah kita menyahut seruan para malaikat pada malam Natal pertama, "
"Terpujilah Allah di langit yang tertinggi! Dan di atas bumi, sejahteralah manusia yang menyenangkan hati Tuhan!" "

Wednesday, December 14, 2005

Teologi Lagu Natal - Menghayati maksudnya














Lagu-lagu natal yang dimainkan setiap tahun menjelang hari Natal sememangnya tidak asing bagi kita. Mana-mana tempat baik di pusat membeli belah, gereja dan rumah mesti memainkan lagu-lagu Natal. Bagi diri saya, saya amat mengemar lagu-lagu Natal tradisional yang masih bergema sampai ke zaman moden ini. Tertanyakah diri anda maksud lagu-lagu Natal sewaktu ia dikarang? Dapatkah kita menghayati maksud yang tersirat dalam lagu-lagu Natal ?

Come Thou Long-Expected Jesus

Lagu himne "Come Thou Long - Expected Jesus" yang tertera dibawah dikarang oleh Charles Wesley pada tahun 1744 :

Come, Thou long-expected Jesus, born to set Thy people free;
from our fears and sins release us; let us find our rest in Thee.


Israel's strength and consolation,
hope of all the earth Thou art;
dear desire of every nation,

joy of every longing heart.

Born Thy people to deliver,

born a child, and yet a King,
born to reign in us forever,

now Thy gracious kingdom bring.

By Thine own eternal Spirit

rule in all our hearts alone;
by Thine own sufficient merit,

raise us to Thy glorious throne.

Melihat pada baris pertama pada lagu itu, menunjukkan umat Israel yang telah lama menunggu kedatangan Kristus (Penyelamat) seperti yang dinubuatkan dalam kitab Perjanjian lama kini telah dikotakan. Kelahiran Yesus yang lama dinantikan ini dikatakan sebagai "long-expected Jesus".

Kelahiran dan kedatangan Yesus memenuhi nubuat-nubuat dalam Perjanjian Lama. Banyak gelaran yang diberikan kepada Yesus. Contoh-contoh nubuat ialah Yesaya 7:14 yang mengatakan seorang anak dara yang akan melahirkan anaknya yang digelar "Tuhan beserta dengan kita", Yesaya 9:6 yang mengelarkan anak ini sebagai "Penasihat Bijaksana", "Allah Perkasa", "Bapa Kekal", "Raja Damai". Mikha 5:2 yang menubuatkan bahawa kelahiran seorang "penguasa untuk Israel yang asal usulnya dari dahulu kala."

Nubuat-nubuat ini dan yang lain-lain yang menyerupai nubuat-nubuat di atas melihat Penyelamat yang bakal akan datang. Orang-orang Yahudi yang beriman berdoa dengan sungguh-sungguh untuk melihat hari kedatangan Penyelamat ini. Contohnya seorang alim namanya Simeon yang direkodkan dalam Lukas 2, yang menantikan saat-saat Allah menyelamatkan Israel. Bila Simeon melihat bayi Yesus, dia sedar bahawa Anak ini akan memenuhi harapan untuk keselamatan. Charles Wesley meminjam ayat ini bila dia mengelarkan Yesus sebagai "kekuatan dan pengharapan Israel"

Walaupun Yesus memenuhi nubuat Israel, Yesus juga membawa keselamatan untuk dunia ini. "Hope of all the earth" dan "dear desire of every nation" adalah merujuk kepada Yesus. Lebih dari itu, "joy of every longing heart" merujuk bahawa Dia sahajalah yang dapat memenuhi setiap jiwa.

Yesus adalah adalah manusia dan Allah seperti yang tertulis "born a child and yet a King". Hanya dalam Yesus, dosa manusia diampunkan melalui kematiaanya di atas salib. "All sufficient merit" merujuk bahawa hanya Kristus dapat memberikan keselamatan kepada kita.
Lagu ini memang indah bukan sahaja dari ayatnya malah maksud yang tersirat dalamnya - bahawa Yesuslah yang dilahirkan untuk membebaskan kita dari dosa dan memberikan keselamatan kepada kita melalui kematiaanNya.

Hark! the Herald Angels Sing

Lagu ini memang popular yang dihasilkan juga oleh Charles Wesley. Banyak gereja dan pusat membeli belah akan memainkan lagu ini. Walaupun liriknya diubah banyak kali tetapi kebanyakan versi asalnya masih kekal seperti yang dihasil lebih dari 250 tahun lalu.

Lagu ini mengumumkan kelahiran Yesus, yang mengatakan juga Yesus adalah manusia dan Allah dan memujiNya kerana keselamatan yang diberikanNya

Versi pertama yang mengatakan :

Hark! the herald angels sing, "Glory to the newborn King;
Peace on earth, and mercy mild, God and sinners reconciled."

Mesej damai memang tidak boleh dipisahkan lebih-lebih lagi waktu Krismas contohnya dalam iklan-iklan media. Sememangnya Yesus membawa kedamaian. Kedamaian utama yang dibawaNya adalah damai dengan Allah. Itulah yang dimaksudkan "God and sinners reconciled". Semua orang berdosa dari sejak kita dibentuk dalam rahim ibu, kita mentidakkan Firman serta laranganNya dan oleh itu kita mejadikan diri kita sebagai musuh Allah. Bila kedua-dua pihak musuh ingin mencapai kedamaian, mereka kenalah mengetepikan perbezaan atau percanggahan masing-masing. Adanya proses mencapai kedamaian melibatkan pampasan. Pampasan ini dibayar dengan kematiaan Yesus sendiri. Dia membayar pampasan itu agar kita dapat berdamai dengan Allah. Walaupun kita kena bertanggung jawab membayarnya, tapi hanya Yesus seorang sahajalah yang dapat membayarnya. Dialah Tuhan yang juga menjadi sebagai manusia lahir sebagai seorang insan pada malam Krismas pertama.

Charles Wesley menghuraikan kelahiran Yesus pada versi kedua :

Christ by highest heaven adored; Christ, the everlasting Lord!
Late in time behold Him come, offspring of the Virgin's womb.
Veiled in flesh the Godhead see; hail the incarnate Deity,
Pleased as man with men to dwell, Jesus our Emmanuel.

Yesus adalah Tuhan yang kekal, orang kedua dalam Tritunggal menjadi sebagai manusia yang lahir melalui seorang anak dara. Yesuslah Tuhan yang menjadi manusia yang digelar "Emmanuel" yang bermaksud Tuhan berserta dengan kita. Walaupun Yesus menjadi manusia hidup dengan kalangan manusia yang berdosa, tetapi keTuhananNya masih kekal dan tidak hilang dariNya.

Tuhan Yesus yang menjadi manusia merendahkan diriNya serta mengetepikan keistimewaanNya supaya manusia dapat diselamatkan melalui iman mereka kepada Yesus. Ini dihuraikan dalam versi ketiga dalam lagu tersebut :

Mild He lays His glory by, born that man no more may die,
Born to raise the sons of earth, born to give them second birth.

Yesus meletakkan hakNya sendiri, datang ke dunia ini dan mati untuk dosa-dosa kita agar mereka yang percayaNya akan memperoleh kehidupan kekal. Dia dilahirkan agar kita dilahirkan semula.

O Little Town of Bethlehem

Lagu "O Little Town of Bethlehem" ditulis pada tahun 1867 oleh Phillips Brooks, seorang pastor dari Philadelphia. Dia berada di tanah Israel 2 tahun dan merayakan perayaan Natal di Betlehem. Lagu ini menunjukkan ilham Philip pada malam Yesus dilahirkan.

Ayat pertama :

O little town of Bethlehem, how still we see thee lie!
Above thy deep and dreamless sleep the silent stars go by.
Yet in thy dark streets shineth the everlasting light;
The hopes and fears of all the years are met in thee tonight.

Dalam keadaan sunyi-sepi pada malam kelahiran, manusia yang sibuk pasal hal masing-masing dah penat dan tidur. Tidak banyak yang mengetahui kedatangan Bayi yang dijanjikan. Memang manusia sekarang memang sibuk pasal hal duniawi tetapi tidak pedulikan hal-hal rohani.

How silently, how silently, the wondrous gift is given!
So God imparts to human hearts the blessings of His heaven.
No ear may hear His coming, but in this world of sin,
Where meek souls will receive Him still, the dear Christ enters in.

Kedatangan Yesus tidak disambut secara besar-besaran seperti yang sepatutnya disambut bila putera diraja dilahirkan. Pengumuman kelahiran Yesus dibuat oleh malaikat hanyalah kepada beberapa pengembala yang sedang menjaga kambing-kambing mereka di waktu malam. Yesus yang dilahirkan di kandang binatang menjadi tempat untuk Dia tidur dan disusukan. Sewaktu Dia dilahirkan, Dia tidak mengharapkan orang-orang menyambutnya sebagai Raja. Malah AlKitab memberitahu bahawa Dia datang untuk hidup dengan kalangan umatNya melalui kuasa Ruh Kudus (Yohanes 14:16-23; Roma 8:9-11). Oleh itu, AlKitab juga mengatakan sesiapa yang menerima dan percaya pada Yesus, perubahan besar akan berlaku dalam dirinya. Dosa-dosa kita diampunkan dan kita akan menjadi orang baru (Yohanes 5:24; 2 Korintus 5:17).

Nikmat serta hidayah pada masa Natal / Krismas ialah - menerima keselamatan dan menikmati hadirat (kehadiran) Tuhan dalam hidup kita walaupun dunia memandang serong pada iman kita kerana mereka tidak memahami apa-apa yang benar berlaku. Seperti ayat terakhir dalam lagu berbunyi :

O holy Child of Bethlehem! Descend to us we pray,
Cast out our sin, and enter in; be born in us today.
We hear the Christmas angels the great glad tidings tell;
O come to us, abide with us, Our Lord Emmanuel.

O Holy Night

Lagu "O Holy Night" yang dikarang oleh John Dwight menyingkap pada malam Yesus dilahirkan.

O holy night! The stars are brightly shining.
It is the night of the dear Savior's birth.
Long lay the world in sin and error pining,
Till He appeared and the soul felt its worth.

Kedatangan Yesus menunjukkan kasih Allah kepada dunia ini seperti tertulis dalam Yohanes 3:16. Manusia amat berharga. Petrus pertama mengingatkan kita bahawa Allah telah menebuskan kita dari penghambaan dosa bukan melalui wang ringgit tetapi dengan darah domba iaitu darah Yesus. Oleh itu fakta bahawa Yesus memberikan nyawaNya sepatutnya menjadikan kita lebih berharga disisi Allah.

Ayat kedua mengisahkan Raja segala raja dilahirkan sebagai bayi yang tidur di dalam kadang. Kebanyakkan bayi-bayi dilahirkan di tempat yang sesuai contohnya hospital dan dijagai dan disusukan di tempat yang sesuai. Tetapi bagi kelahiran Yesus adalah sebaliknya. Lebih dari itu ehidupan Yesus yang melalui kemiskinan, dicubai oleh iblis, dicaci, disalib dan mati, ditinggalkan oleh pengikutNya sewaktu Yesus ditangkap dan difitnah dengan tuduhan-tuduhan palsu. Kita sememangnya tidak dapat merasai apa yang Yesus melalui tetapi hakikatnya Yesus dapat merasai apa yang kita lalui. John Dwight melahirkan empati ini dengan menulis :

The King of kings lay thus in lowly manger,
In all our trials born to be our Friend.
He knows our need, to our weakness is no stranger.
Behold your King, before Him lowly bend.

Sewaktu bayi Yesus dilahirkan, pengembala-pengembala memuji dan menyembahNya. Ini menyedarkan John Dwight bahawa setiap manusia adalah sama dan harus berendah diri. Ayat ketiga berbunyi :

Truly He taught us to love one another;
His law is love and His gospel is peace.
Chains shall He break, for the slave is our brother,
And in His name all oppression shall cease.

Oleh itu, penindasan sesama manusia adalah bertentangan dengan penyembahan Yesus. AlKitab menegaskan agar kita mencontohi Yesus yang merendahkan diriNya, menjadi manusia, mengetepikan hak keillahianNya, menderita untuk keselamatan kita. Oleh itu, Paulus menulis

Janganlah melakukan sesuatu karena didorong kepentingan diri sendiri, atau untuk menyombongkan diri. Sebaliknya hendaklah kalian masing-masing dengan rendah hati menganggap orang lain lebih baik dari diri sendiri. Perhatikanlah kepentingan orang lain; jangan hanya kepentingan diri sendiri. (Filipi 2:3-4)

Adalah diharapkan kita dapat mencontohi sikap Yesus yang merendah diriNya dan saling menerima sesama sendiri dan tidak hanya mementingkan diri sendiri sahaja. Kerana kasih Yesus kepada kita, Dia memilih untuk tidak menggunakan hakNya.

Joy to the World

"Joy to the World" ditulis oleh Isaac Watts dan diterbitkan pada 1719. Lagu ini adalah parafrasa dari Mazmur 98 dan menjadi lagu yang popular dimainkan sewaktu hari Natal.

Joy to the world! The Lord is come. Let earth receive her King.
Let every heart prepare Him room, and heaven and nature sing,"
No more let sins and sorrows grow, nor thorns infest the ground.
He comes to make His blessings flow far as the curse is found.

Ayat ini dipetik dari Kejadian 3, bila Allah berfirman bahawa tanah terkutuk akibat dosa. Semak dan duri akan dihasilkan di tanah. Manusia bekerja dengan susah payah dan berkeringat untuk membuat tanah ini menghasilkan sesuatu supaya manusia dapat hidup. Oleh itu rahmat dari keselamatan Kristus akan menebalikkan kutukkan tersebut. Pada hari itu Kristus akan kembali memerintah dengan penuh kemuliaanNya dan menghakimi segala bangsa.

He rules the world with truth and grace, And makes the nations prove
The glories of His righteousness and wonders of His love.

Kedatangan Yesus adalah untuk memerintah segala ciptaanNya. Yesus menjadi bayi, hidup dengan kalangan manusia, disalib, mati dan dihidupkan semula agar Dia dapat memerintah atas segala ciptaanNya.

Memang kesukaan bagi dunia, anda dan juga diri saya. Tuhan sudah datang dan akan kembali datang memerintah bumi ini. Dapatkah kita memberikan hati kita padaNya. Dia memberikan nyawaNya sendiri demi keselamatan kita. Krismas ini boleh jadi lebih bermakna kalau kita memberikan hati kita kepada Yesus.