Raja yang melayani
Refleksi : Melayani walau dalam apa jua keadaan
Filipi 2: 5-11 "Hendaklah kalian berjiwa seperti Yesus Kristus: Pada dasarnya Ia sama dengan Allah, tetapi Ia tidak merasa bahwa keadaan-Nya yang ilahi itu harus dipertahankan-Nya. Sebaliknya, Ia melepaskan semuanya lalu menjadi sama seperti seorang hamba. Ia menjadi seperti manusia, dan nampak hidup seperti manusia. Ia merendahkan diri, dan hidup dengan taat kepada Allah sampai mati--yaitu mati disalib. Sebab itulah Allah mengangkat Dia setinggi-tingginya, serta memberikan kepada-Nya kekuasaan yang lebih besar daripada segala kekuasaan yang lain. Maka untuk menghormati Yesus, semua makhluk yang di surga, dan yang di bumi, serta yang di bawah bumi, akan menyembah Dia. Mereka semuanya akan mengaku bahwa Yesus Kristuslah Tuhan; dengan demikian Allah Bapa dimuliakan."
Melihat gambar di atas, Yesus setelah makan bersama pengikutnya, dia menanggalkan jubahNya dang mengikat pada pinggangNya. Dia menuangkan air ke dalam besen, membasuh kaki pengkutNya dan mengeringkan menggunakan jubahNya yang terikat pada penggangNya.
Yesus tahu waktuNya sudah sampai banyak yang terfikirnya akan keseksaan yang bakal dilaluiNya itu.
Kebiasaanya, sebelum memasuki ke dalam rumah, kaki-kaki kenalah dibasuh kerana kotor dengan pasir. Waktu itu, tiada orang gaji yang berbuat demikian maka mereka masuk terus untuk bermakan. Mereka mungkin tertunggu sesama sendiri, siapakah yang akan membasuhkan kaki mereka itu. Melihat keadaan ego mereka itu, maka ketua mereka, Yesus sendiri bangun dan membasuhkan kaki-kaki mereka
Aksi dimana Yesus menanggalkan jubahNya dan mengikatkan pada pinggang itu ialah Yesus merendahkan diriNya dari posisiNya sebagai ketua untuk melayani pengikutNya. Ia jelas seperti yang tertera dalam buku Filipi. Walaupun kedudukan Yesus sebagai Tuan mereka, Dia merendahkan diriNya.
Kesimpulannya :
Yesus tahu yang Dia akan dizalimi dan dibunuh. Apapun terfikirnya, beliau masih dapat berjamaah denga pengikut dan lebih dari itu menunjukkan teladan beliau sebagai Raja yang melayani. Dalam keegoan manusia yang mementingkan diri sendiri, beliau menunduk (bukan menyembah) dan membasuhkan kaki mereka. Kasih sayang Yesus memalukan serta meluputkan keegoan manusia. Kehadiran kejahatan (pengkhianatan) tidak menghentikan Yesus dari melayani pengikutNya.
Prinsipnya : Dalam apa jua keadaan, kaya, miskin, sederhana, sihat, sakit dan sebagainya, umat Tuhan boleh melayani sesama sendiri.
Wednesday, March 23, 2005
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment